Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

SOSOK CHAIRIL ANWAR

Gambar
Kumpulan Puisi Chairil Anwar            Chairil Anwar (lahir di Medan , Sumatera Utara , 26 Juli 1922  – meninggal di Jakarta , 28 April 1949 pada umur 26 tahun), dijuluki sebagai " Si Binatang Jalang " (dari karyanya yang berjudul Aku ), adalah penyair terkemuka Indonesia . Ia diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin , ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia. Chairil lahir dan dibesarkan di Medan, sebelum pindah ke Batavia (sekarang Jakarta ) dengan ibunya pada tahun 1940 , dimana ia mulai menggeluti dunia sastra. Setelah mempublikasikan puisi pertamanya pada tahun 1942 , Chairil terus menulis. Pusinya menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme, hingga tak jarang multi-interpretasi.   AKU Kalau sampai waktuku ‘Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku

SI JAGO MERAH MENGAMUK

      Jum'at, 22 November 2012 tepatnya kamis malam, kota Tarakan kembali di kejutkan dengan kejadian yang telah lama menghilang,adapun tempat kejadian itu, di belakang BRI kelurahan selumit pantai, RT. 28 namun malam itu, sekitar pukul 11. 35, kehebatan sigo merah mulai di perlihatkan kembali dengan hitungan jam saja sekitar seratus lebih rumah habis di lahapnya dengan sekejap, malam itu masyarakat setempat dengan tenaga yang seadanya memadamkan api, setelah sekitar setegah jam, masyarakat memadamkan api, dengan alat seadanya barulah mobil pemadam kebaran tiba, dan lansung mengambil alih pemadam api itu, sekitar kurang lebih dua jam, api baru bisa dipadamkan oleh petugas.       menurut petugas kebakaran ini di akibatkan karena hubungan arus pendek listrik, dan ditambah lagi lampu yang sering mati, sebelum kejadian terjadi, lampu di tempat ini,mati, setelah itu ketika lampu hidup apipun  kelihatan dari sebuah rumah di ujung pemukiman, dan yang lebih celakanya lagi yang ada di da

SURAT UNTUK PEMUDA INDONESIA

Gambar
            Selamat malam pemuda Indonesia, selamat malam para pencinta perubahan. Mungkin malam ini adalah malam dimana kita duduk bersama, terjaga pada tanah yang sama, dan mendongak menatap langit yang sama. Bolehlah Isi kepala kita merenungkan hal berbeda, namun hati kita penuh dengan kegelisahan yang sama, gelisah akan keadaan, gelisah pada kebenaran yang tak kunjung bertahta pada pucuk kekuasaan. Kawanku, pemudi pemuda Indonesia yang sedang gelisah. Kita dilahirkan oleh jaman yang sama, mungkin hanya sedikit tahun memisahkan kita. Kita tumbuh dalam rentang generasi yang sama, generasi dimana parlemen dipenuhi dengan bahasa sampah, “ikan teri” “ikan piranha” dan banyak lagi bahasa murahan lainnya. Kita bahkan sulit sekali menemukan mereka menangis bersama, ketika rakyat sedang bersusah hati. Kita lebih sering menemukan mereka tertawa bersama, ketika uang Negara dicuri oleh kerabat dekat mereka sendiri. Kita lalu kadang disibukkan oleh berjuta beban yang seolah-olah adalah urusan

KUCING Karya sutardji

Ngiau! Kucing dalam darah dia menderas lewat dia mengalir ngilu ngiau dia bergegas lewat dalam aortaku dalam rimba darahku dia besar dia bukan harimau bukan singa bukan hiena bukan leopar dia macam kucing bukan kucing tapi kucing ngiau dia lapar dia merambah rimba afrikaku dengan cakarnya dengan amuknya dia meraung dia mengerang jangan beri daging dia tak mau daging Jesus jangan beri roti dia tak mau roti ngiau kucing meronta dalam darahku meraung merambah barah darahku dia lapar 0 alangkah lapar ngiau berapa juta hari dia tak makan berapa ribu waktu dia tak kenyang berapa juta lapar lapar kucingku berapa abad dia mencari mencakar menunggu tuhan mencipta kucingku tanpa mauku dan sekarang dia meraung mencariMu dia lapar jangan beri daging jangan beri nasi tuhan menciptanya tanpa setahuku dan kini dia minta tuhan sejemput saja untuk tenang sehari untuk kenyang sewaktu untuk tenang.. Mengganalisis puisi, 2012 MUHAMMAD AZNI

SEMINAR NASIONAL

Kamis, 22 November 2012          Kamis, Badan perwakilan Mahasiswa UBT, mengadakan seminar nasional, dimana seminar ini mengundang semua OKP. LSM, IPM se- KALTARA dan Semua mahasiswa yang ada di sekita wilayah KALTARA, di dalam kegiatan ini juga BPM UBT menghadirkan narasumber yang tak kala pentingnya, yaitu Bapak Laode Ida, dari DPD RI, dan dua orang pemateri lainnya yang tak kala pentingnya..        ada pun tema yang di angkat pada seminar ini, adalah Peran dan Fungsi Lembaga Legislatif dan Mahasiswa dalam pengembangan Daerah Perbatasan, dari tema ini,  penyelenggara berharap dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan peranannya dalam pembangunan daerah Perbatasan,        kegiatan seminar ini di laksanakan di Universitas Borneo Tarakan, tepatnya gedung perpustakaan lantai tujuh...       jika ingin mengetahui lebih banyak dapat lansung ke UBT... kami tunggu ya....    

WISATA RAKERNAS IMABSII

Gambar

CERITAKU

KEGIATAN YANG TERTUNDA     Pagi indah, tak ber awan yang terpancar dari alam yang gelap menghitam di pagi ini, itulah suasana yang kurasakan hari ini, ketika alku terbangun dari tidurku,, seperti biasanya aku menoleh keluar jendela untuk melihat kondisi alam, saat ku tegok keluar jendela aku hanya melihat gumpalan awan yang mulai menghitam bagaikan badai akan menghamtam bumi ini, setelah puas memperhatikan alam, aku pun bergegas pergi kekamar mandi, karena itu lah, kegiatan rutinas aku, ketika bangun pagi, karena pagi hari bagiku adalah waktu awal untuk beraktifitas, apalagi aku yang memang profesinya seoran tenaga pengajar di salkah satu SD yang ada di tarakan, sehingga ajku selalu bangun pagi, setelah aku selesai semua urusan dan perlengkapanku, aku akakn segerah bergegas kesekolah, untuk menemui murid-murid ku tercinta.      Seperti biasanya, anak - anak selalu menyapa jika aku sudah turun dari motor di samping sekolah, yang selalu membuat aku semanggat untuk menghadapi anak- a

CERITA ANAK

Gambar
AISYAH DAN ANAK KUCING A Isyah seorang anak yang berusia enam tahun, dia senang bermain dan berjalan dihalaman rumah, yang di temani oleh baby sitternya, yang setiap hari hanya baby sitter yang setia menemani  Aisyah. Bapak aisyah seorang pengawai negeri. Bapaknya bekerja sebagai kepala bagian di dinas pendidikan. Ibunya seorang wartawan, yang kerjanya setiap hari, berangkat pagi dan pulangnya di sore hari. Sehingga aisyah jarang berada di pangkuan orang tuanya. Padahal di dalam hati aisyah dia sangat merindukan pelukan orang tuanya. Karena setia hari orang tua aisyah pulang selalu larut malam, dan itu aisyah telah tertidur.                 Bapaknya selalu memiliki banyak acara dihari libur, kerja bakti membersihkan kampung, berangkat keluar kota, rapat dinas dan membersihkan rumah dan sebagainya. Begitu pun juga ibunya, harus berbagi pekerjaan dengan bapaknya. Ibunya di waktu libur harus memasak, memcuci baju, dan juga menyetrika pakaian. Sampai- sampai ais